Kata Kata Cinta Tak Harus Memiliki apakah Bisa mengurangi Kekecewaan?
Cinta Tak Harus Memiliki seperti sebuah judul lagu, Mungkin hanya terdengar
seperti sebuah kata-kata bijak, atau sebuah pembenaran untuk mengurangi beban
perasaan kecewa. Ketika kamu mencintai seseorang, apa si yang kamu harapakan?
Bukankah kamu pasti ingin memilikinya dan hidup bersamanya. Bukankah cinta itu
akan tumbuh dan semakin berkembang setelah kamu memilikinya?
Cinta tak harus saling memiliki sepertinya terdengar sangat menyakitkan, dan
memang menyakitkan. Dimana kamu harus menerima kenyataan pahit yang sama
sekali tidak kamu harapkan. Mencintai tapi tidak ada harapan untuk kamu
memilikinya, seperti pribahasa "Bagaikan punguk merindukan bulan".
Mungkin kamu adalah salah satu dari antara mereka yang sering berlindung dari
kata-kata Cinta tak harus memiliki, hanya untuk menetramkan diri dan menutupi
ketidak mampuanmu untuk mengejar dan mempertahankan cintamu. Atau memang kamu
adalah seseorang yang sangat berjiwa besar, yang dapat melakukan segala hal
dengan ihklas tanpa sebuah keiinginan untuk diri sendiri.
Dibalik Kata Kata Bijak Cinta Tak Harus Memiliki
Daftar isi
- Cinta Itu Selalu Datang Sepaket Dengan Keinginan Untuk Saling Menjaga
- Harapan Dari Sebuah Cinta Adalah Untuk Menetramnkan Jiwa
- Mencintai Yang Tidak Tercapai, Hanya Membuatmu Fokus Pada Khayalan
- Kalau Jodoh Tak Kan Kemana
- Kamu Bahagia Melihat Dia Bahagia Dengan Orang Lain
- Berani Mencintai, Berarti Kamu Juga Harus Berani Memperjuangkannya
- Saat Kamu Tidak Bisa Memiliki Fisiknya, Milikilah Dia Dalam Doamu
Beberapa penjelasan dibawah ini mungkin akan memberikanmu sebuah pandangan
baru, atau mungkin sebuah kenyataan yang sebenarnya kamu pernah rasakan selama
ini. Dari sebuah kalimat sakti "cinta tak harus memiliki".
1. Cinta Itu Selalu Datang Sepaket Dengan Keinginan Untuk Saling Menjaga
Keinginan untuk saling menjaga adalah turunan dari rasa cinta, dengan
mencintai disitu juga ada sebuah tanggung jawab untuk saling menjaga, entah
itu fisik ataupun perasaan.
Saat kamu mencintai seseorang harapan kebaikan atas dirinya pasti akan
berdatangan. Kamu pasti berharap dia akan bahagia selalu, hidup tenang,
makan kenyang. Segala sesuatu pasti akan kamu korbankan, untuk kebaikanya.
Namu bila kamu tidak dapat memiliki dia yang kamu cintai, lantas apa yang
akan kamu jaga? Dengan memilikinya, kamu bisa menjaganya dengan lebih baik.
Dengan memilikinya, kamu bisa menjaga cinta agar untuk tumbuh berkembang
dengan indah.
2. Harapan Dari Sebuah Cinta Adalah Untuk Menetramnkan Jiwa
Mencintai itu memang menyenangkan, dan membawa kedamaian dalam hati. Akan
lebih menyenangkan lagi bila dia yang kamu cintai juga mempunyai perasaan
yang sama seperti kamu.
Cinta juga membawa rasa ketentraman didalam jiwa, dengan memiliki seseorang
yang bisa diandalkan kamu tidak perlu lagi takut sendirian. Selalu ada
seseorang yang dapat kamu ajak berbincang-bincang, mendengarkan curahan
hatimu, dan kamu mintai pendapat disetiap kesempatan, mempunyai seseorang
yang selalu ada disisihmu, selalu siap untukmu memang menyenangkan.
Semua akan berbeda ketika cinta tak harus memiliki, berarti diantara kalian
tidak ada sebuah komitmen yang saling mengikat. Membebaskan dia berjalan
dengan siapa saja, atau menjalin hubungan dengan yang lain. Tidak ada
kewajiban untuk saling menjaga dan memperhatikan, apakah hal itu akan
menentramkan jiwamu, sedangkan membayangkan saja dia berjalan dengan yang
lain itu sudah sangat menyiksa batinmu.
Berfikir cinta tidak saling memiliki menuntut keberanian tingkat tinggi,
kamu harus rela berbesar hati. Mengihklaskan perhatianmu tanpa mendapatkan
tanggapan sesuai harapan, sesabar apakah dirimu hingga bisa berlaku seperti
itu? Cukup lapangkah hatimu sehingga mampu terus meredam kekhawatiran dan
rasa takut akan kehilangan.
3. Mencintai Yang Tidak Tercapai, Hanya Membuatmu Fokus Pada Khayalan
Mencintai itu memang tidak ada salahnya, cinta itu bisa tumbuh karena sebuah
perhatian atau juga karena kamu membangkitkan sebuah angan-angan dan harapan
sehingga cinta itu tetap tumbuh. Bisa jadi selama ini kamu hanya
mencintainya sendirian, kamu hanya diam dan menunggu, kemudian kamu lebih
sering berlindung dibalik kata tak selamanya cinta harus saling memiliki.
Mungkin itu semua bukan cinta, tapi kebanyakan ngarep. Kamu seringkali
dihantui oleh angan-angan, berharap besar untuk dapat memilikinya,
membayangkan dia jadi milikmu, tapi kamu tidak pernah memeperjuangkan
apa-apa.
kalau kamu benar-benar cinta, berarti kamu bukan hanya suka melihatnya saja,
tetapi juga ingin menjaganya, melindungi, merawat, memperhatikan, dan semua
hal itu butuh sebuah pengorbanan.
Jika kamu bilang cinta tak harus saling memiliki, apakah itu benar-benar
cinta ataukah hanya sekedar angan-angan, mimpi, atau harapan yang enggan
kamu perjuangkan?
4. Kalau Jodoh Tak Kan Kemana
Kalau jodoh tak kan kemana, pasti sering kali terdengar ditelingamu,
sebenarnya hal ini memang benar adanya. Karena kita manusia diciptakan
berpasang-pasangan, dan itu memberikan kita sebuah harapan bahwa diluar sana
ada seorang manusia yang ditakdirkan untuk kita.
Namun keyakinan seperti itu seharusnya tidak membuat kamu berdiam diri saja,
tenang-tenang tanpa melakukan apa-apa. Konsep " Jodoh tak kan kemana"
seharusnya membuatmu lebih giat dalam berusaha, tidak lantas berharap jodoh
itu datang memnghampirimu begitu saja.
Selain itu kalimat jodoh tak kan kemana, mungkin sering kali kamu gunakan
sebagai pembenaran untuk berdiam diri, tanpa tindakan, ketika usaha dalam
menggapai cinta mengalami hambatan atau rintangan. Mungkin hal ini hanya
sebuah bahasa halus dari keputus-asaan, seharusnya semua itu kamu jadikan
sebuah motifasi yang lebih untuk memperjuangkan cinta yang sudah menggelora
didada.
5. Kamu Bahagia Melihat Dia Bahagia Dengan Orang Lain
Cinta tak harus saling memiliki sering memaksamu untuk berkata "Aku bahagia
melihat dia bahagia dengan orang lain", itu kenyataan atau hanya pembelaan
menyerah pada keadaan. Saat kamu mencintai seseorang namun tidak
memperjuangkannya, lantas dia mungkin saja akan bersama dengan orang lain.
Tameng yang selalu kamu lontarkan adalah "Aku bahagia melihat dia bahagia".
Jika semua itu memang kamu melakukannya dengan ihklas, tidak ada salahnya,
dan sebagai orang mungkin memang benar-benar mempunyai jiwa yang besar dan
hati yang lapang sehingga mereka mampu mencintai dengan ihklas.
Akan tetapi, Coba deh, jujur pada hatimu. Apakah kamu benar-benar tidak
keberatan melihatnya menyelipkan jari di sela-sela genggaman orang lain?
Tidakkah kamu ingin mendampinginya setiap waktu, melihatnya bercerita dan
berbagi pengalaman bersama sepanjang waktu?
Ketika rasa tidak lagi ingin memiliki itu datang, bisa jadi kamu hanya
sedang takut atau bahkan malas berjuang. Sehingga berusaha mencari
pembenaran yang menenteramkan.
6. Berani Mencintai, Berarti Kamu Juga Harus Berani Memperjuangkannya
Cinta itu adalah anugerah yang diberikan Tuhan agar kita merasakan
ketentraman dari sesama manusia. Jika kamu merasa dia baik, cintamu juga
baik, cinta kalian pantas untuk diwujudkan, apa salahnya untuk
diperjuangkan? Kalau kamu pasrah-pasrah saja, ya sudah lebih baik kamu
urungkan saja niatmu untuk mencintai dia.
Berlindung di balik rasa enggan berjuang justru bisa membuatmu tersiksa
sendiri karena angan-angan yang tidak pernah selesai diwujudkan. Gak jarang
kamu justru menuduh dia mempermainkan hatimu, si Pemberi Harapan Palsu lah,
atau segala macam tuduhan lain. Daripada terjebak perasaan yang menyakitkan
macam ini, mulai sekarang cobalah lebih berani.
Jika kamu suka, tunjukkan!
Jika kamu sayang, ungkapkan.
Kalau sudah siap, ajak dia serius.
Saat belum berani, maka ini tandanya kamu harus lebih giat memantaskan diri.
7. Saat Kamu Tidak Bisa Memiliki Fisiknya, Milikilah Dia Dalam Doamu
setiap apa yang ada di dunia ini memang tidaklah lepas dari kehendak Tuhan.
Lantas, kita selalu berdiam diri dan bilang, “Biarlah Tuhan yang menjaganya
dalam doa.” Ini tentu tidak ada salahnya. Sah-sah saja jika kamu
menitipkannya pada perlindungan paling baik yang bisa diberikan oleh Sang
Pencipta.
Tapi ingat, Tuhan juga menyuruh kita untuk berusaha. Usaha yang bisa kamu
lakukan adalah memantaskan diri. Serta tak lupa terus membawa dia dalam
setiap doa yang kamu panjatkan padaNya. Jika memang kamu belum bisa memiliki
fisik dan hatinya dengan nyata untuk saat ini, paling tidak kamu
mengupayakan ia lewat doa….
Nah, masihkah kamu berdiam diri untuk menutup diri dan berpedoman pada cinta
tidak harus memiliki? Barangkali cintamu hanyalah sebesar remah-remah roti
yang sebentar hilang terbawa angin.
Kalau kamu benar-benar mencintai, itu berarti kamu harus berani
memperjuangkan untuk memilikinya. Kalau ternyata setelah kamu berusaha dan
berusaha, kamu masih saja tidak memilikinya, itu artinya dia bukan pasangan
yang tepat untukmu. Dan pasti akan ada orang yang pas untuk menyeimbangi
cintamu itu.